Barang kerajinan tanah liat atau pottery umumnya berupa gerabah atau peralatan rumah tangga hingga pajangan. Dibuat dari tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa dengan teknik keahlian khusus.
Teknik yang paling populer dan fundamental untuk membuat gerabah adalah secara manual atau membentuk dengan tangan. Agar lebih jelasnya, yuk kita simak beberapa tahapan pottery making berikut ini.
Untuk membuat gerabah dari tanah liat, umumnya terdiri dari beberapa tahapan berikut:
1. Proses pemilihan dan pengambilan tanah liat
2. Proses pengolahan tanah liat
3. Proses pembentukan tanah liat
4. Proses penjemuran gerabah
5. Proses pembakaran gerabah
6. Proses finishing atau penyempurnaan
Sebagai bahan komposisi pottery yang bagus, tanah liat juga harus diseleksi secara ketat. Tanah liat bisa dikumpulkan dengan cara digali langsung atau dibeli pada toko kerajinan tangan.
Selanjutnya, tanah liat yang sudah dikumpulkan dapat disiram sedikit air atau dibasahi. Biarkan dulu 1 – 2 hari.
Kemudian, tanah liat digiling agar lebih liat dan teksturnya tebal. Penggilingan dapat dilakukan dalam 2 mekanisme. Yaitu, otomatis dan manual. Perbedaan keduanya adalah memakai mesin otomatis dan tanpa mesin atau manual.
Apabila penggilingan ini sudah rampung, tekstur tanah liat sudah bisa dibentuk sesuai kreasi. Baik itu pot, gelas, piring, dan lain – lain.
Pengrajin gerabah dapat membentuk tanah liat ini memakai tangan maupun kaki, atau bisa dibantu alat pemutar. Adapun beberapa metode pembentukan tanah liat, di antaranya:
Bila peralatan gerabah yang dibentuk sudah jadi. Untuk memperkuat tanah liat, maka perlu dilakukan proses penjemuran gerabah. Biasanya harus dijemur langsung di bawah sinar matahari.
Proses penjemuran ini dapat memakan waktu hingga berminggu – minggu atau sesuai cuaca.
Alat gerabah atau perkakas yang sudah keras dan mengering, selanjutnya akan melalui proses pembakaran di dalam tungku besar. Proses pembakaran ini akan menentukan kualitas gerabah agar tidak mudah pecah atau retak.
Bahan bakar pembakaran gerabah umumnya adalah kayu bakar, daun kelapa kering, jerami, batok kelapa, dan sebagainya.
Gerabah yang sudah dibakar perlu dilakukan quality control untuk mengecek kondisi dan kualitasnya. Apakah gerabah sudah benar – benar keras dan tidak mudah pecah.
Kemudian, langkah terakhir adalah proses finishing atau penyempurnaan agar lebih cantik. Sebagai contoh, gerabah ini dapat dicat atau dilukis. Sehingga memiliki daya artistik dan nilai jual.
Teknik finishing dan dekorasi kerajinan gerabah maupun keramik merupakan tahap akhir dalam pembuatan tembikar agar terlihat atraktif bagi pembeli.
Dekorasi kerajinan pottery dapat memakai bahan seperti cat, air, oksida, dan sebagainya. Untuk menerapkan teknik dekorasi ini perlu menguasai teknik yang berbeda. Jadi, jika kamu ingin menghias keramik, kamu bisa berlatih secara otodidak maupun mengikuti kelas pottery making di studio seni.
***
Pottery adalah kerajinan abadi yang benar-benar mendorong kreativitas kamu untuk membuat produk gerabah yang indah dan fungsional. Bagaimana, kamu tertarik mencoba pottery making?