Ide Food presentation yang Harus Kamu Ingat untuk Bisnis Kuliner

Hi readers, welcome back to our Journal! Kali ini masih mengulas tentang food styling atau food presentation ya. Bagaimana dan seperti apa ide food presentation kali ini? Let’s check these one out!

Banyak pecinta gastronomi yang mengatakan bahwa food presentation itu adalah sebuah karya seni.

Ibarat kanvas, piring menjadi tempat penyajian makanan yang membutuhkan keahlian dan bakat spesial.

Namun tampaknya, food presentation lebih dari sekadar bakat dan seni. Ada banyak ilmu dan keterampilan yang dilibatkan untuk menciptakan sebuah hidangan yang tampak lezat dan memang benar – benar disajikan untuk mengesankan pancaindera.

Inilah beberapa ide food presentation untuk bisnis cafe atau restoran yang bisa kamu ikuti untuk menciptakan kesan bagi customer kamu.

1. Bentuk Piring

Jangan salah, bentuk piring yang kamu pilih untuk food presentation nanti akan sangat berdampak pada bagaimana makananmu terlihat dan dirasakan secara visual oleh customer.

Bahkan, bentuk – bentuk piring yang unik, hanya cocok untuk hidangan tertentu saja.

Sebut saja, piring sudut misalnya. Memberikan kesan makanan di atasnya akan terlihat lebih modern, simpel, namun menggoda selera.

Biasanya, piring sudut ini digunakan untuk menyajikan makanan penutup yang lebih kontemporer atau item makanan gurih.

Sedangkan, khusus untuk piring bulat, umumnya membangun image makanan yang tampak lebih sehat dan umumnya lebih ideal dipakai menyajikan hidangan dessert.

2. Ukuran Piring

Next, yang perlu kamu perhatikan dalam food presentation adalah ukuran piring. Faktor ini sangat penting karena harus dipikirkan secara matang.

Kalau tidak, ukuran piring yang terlalu kecil dapat membuat makanan yang kamu sajikan terkesan berantakan dan tidak terkonsep dengan baik.

Sebaliknya, ukuran piring yang terlalu besar, akan membuat kuantitas atau porsi makanan terlihat sedikit.

Jadi, sebaiknya ukuran piring harus direncanakan agar bisa saling mendukung dengan desain konsep food presentation yang kamu inginkan.

3. Warna Piring

Soal warna, setiap chef bisa jadi memiliki selera dan konsep masing – masing. Akan tetapi, sama seperti pemilihan warna dinding restoranmu, warna pada piring juga harus diperhatikan detail.

Warna piring yang paling banyak disukai adalah putih. Karena piring putih mewakili nuansa kontras dan memberikan dasar warna netral yang mudah dikombinasikan berbagai jenis warna makanan.

Akan tetapi, jika kamu ingin menambahkan nuansa warna baru, hitam atau warna piring pastel juga bisa dianggap kontemporer, elegan dan berani di era kekinian.

4. Tata Letak Makanan

Tahukah kamu, food presentation itu juga perlu mengikuti metode searah jarum jam?

Yes, bayangkan jarum jam bergerak ketika kamu mulai menyusun makanan dan elemen pendukungnya sesuai tempat atau letak tertentu.

Dari perspektif food presentation klasik, bahan utama seperti ayam, ikan, daging iga dan sebagainya, harus berada di antara jam 3 dan jam 9.

Lebih lanjut lagi, posisi antara jam 9 hingga jam 12, adalah makanan berbahan tepung atau pati seperti kentang goreng, roti, dan lain - lain.

Selebihnya, ruang yang tersisa di antara jam 12 dan jam 3 adalah letak irisan sayuran atau elemen pendukung lainnya.

5. Garnish yang Tepat

Apabila hidangan utama biasanya dibuat dengan detail, maka kamu tak boleh meremehkan garnish atau hiasan.

Bahkan, terkadang garnish hanya dibuat dari irisan timun atau tomat yang kerap berakhir di tong sampah restoran.

Padahal, hiasan harus direncanakan dengan baik. Termasuk dalam hal rasa, tekstur, jumlah, untuk menciptakan perpaduan terbaik secara visual.

***

Food presentation yang paripurna, biasanya akan mendapatkan banyak pujian dan like saat diunggah ke media sosial customer. So, bisnismu juga akan meraih benefit berupa promosi gratis saat fotonya viral!

Yuk, mulai bereksperimen untuk meningkatkan popularitas bisnismu dengan food presentation yang impresif. Jangan lupa follow @brewsuniq untuk info menarik food presentation lainnya yaa... Keep creative and hunger, guys!